Senja part1

Explementary
Senja pada dia

Mengapa harus senja pada dia?

Suatu ketika, aku datang ke tempat paling indah, tempat yang aku idamkan bertemu dengan seseorang disana. 
Mungkin tempat yang paling tepat, disaat yang paling tepat.

Hari itu sudah mulai senja, langit mulai menandakan bahwa ia akan berganti menjadi malam.

Tak lupa sujud dan doaku yang begitu dalam dan khusyu.

"Dia datang memakai alas kakinya swalow ~😀😂
Selow aja dia juga turun dari mobil hitam, sepertinya selepas lelahnya bekerja ia mampir dulu kesini.
Masih menggunakan pakaian rapih dan nametag di dadanya. Badannya tinggi tegap, sedikit berkumis matanya agak tajam

Sepertinya aku pernah melihatnya?
Tapi dimana yah?
Aku lupa, tapi begitu familiar di pikiranku.

Tapi.. Ah sudahlaaaah, mungkin cuman pernah liat sebelumnya.

Selesai tiga rakaat, aku duduk sebentar di teras luar itu.

Dan ia juga selesai menunaikannya, sedikit mengobrol dengan imam mesjid itu sambil berjalan keluar.

Dan ia mulai menghampiriku, aku menunduk.. Sambil tersenyum melihatku.

Masha Allah, mukanya tampak bersinar, bersih dan rupawan 😆😅

Mulailah degdegan tapi biasa aja.
Aku balas senyuman manis 2 sendok gula dengan 3 sendok gula + madu~

Rupanya, secara tidak sadar aku menginjak sendal swallow nya, masha Allah... 
Pantas saja senyum nya begitu manis, karna sendalnya terinjak.
"wah, aku jadi malu.. Yang tadinya 3 sendok gula + 1 sendok madu ditambah lagi jadi asam jawa.. He

Tapi dia tampak begitu cerah, baik dan sopan, sampai sopannya aku merasa malu.

Sudahlah ~

Lalu dia memakai sandalnya, dan bergegas naik lagi ke mobil melanjutkan perjalanannya.

Dan aku pun akan pulang menunggu adik yang sedang ke toilet begitu lama.

Namun tiba tiba, lelaki itu membuka lagi pintu mobilnya, "teh, maaf mau kemana?, barangkali satu tujuan"

Eeeuh...emm.. Dengan gugupnya aku menjawab "kesana mas...eh kesana..kesana"
Tapi maaf saya bawa kendaraan dengan adik saya juga.

"Oh..yasudah, mari duluan teh."

"iya mas"

Dan setelah ia pergi dari tempat itu, aku menyesalkan sih, kenapa ga ikut aja.
"eh jangan deng, ntr kena tipu dibawa kabur, bisa aja ga ikhlas, ga rido, trus ah sudahlah.. Tp dia dr mesjid masa berbuat gitu. Ah kepikiran deh sampai malem pas tidur.

Besoknya ~
Aku bertemu lagi lelaki itu di swalayan beberapa km dr rumah, rupanya dia orang sini.
Aku juga sedikit senyum padanya, karna dia juga mulai tersenyum ramah kepadaku.

Bertemu lagi, lagi dan lagi di tempat yang berbeda, namun ia sambil menuntun anak kecil kira kira berusia 4 tahun an, dan seorang wanita cantik di sampingnya.

Oh..pikirku, dia sudah menikah dan punya anak.

Dan pertemuan ketiga adalah saat aku sedang bekerja, dia datang ke tempat aku bekerja untuk membeli bahan  material untuk membuat bangunan rumah.

"oh, mas yang kemarin yg ketemu di mesjid sama di swalayan itu ya?? Mau pesan apa mas?"

" iya teh, saya Aditya hehe, mau pesan bla..bla..bla (primemory) saya pesan itu, diantar ke perum bla bla bla, ini no hp saya"

"oh iya kalau begitu, tunggu sekitar 1 jam gpp ya? Kebetulan supir sedang mengantarkan ketempat lain"

"oh iya gapapa teh, masih ada sisa kemarin, saya mau renovasi rumah, mungkin akan sering kesini atau mau langsung saja pesan via telepon lalu kirim ya"

"iya boleh mas"

"boleh minta no nya teh, biar nanti saya langsung hubungi"

"boleh mas, ini no nya 08........."

"ini no teteh?" 

"iya, ini nomer kantor mas, kalau butuh bantuan bisa langsung telepon kesini aja"

"oh..okelah kalau gitu, tapi boleh minta no hp teteh buat kalau ada apa apa saya juga hubungi teteh"

"baiklah.. Ini no nya"


Sehari... Dua hari pesanan Lancar melalui supir dan dia tidak ke kantor lagi.
Namun beberapa hari kemudian ada WA 

Assalamualaikum"

Walaikumsalam, dengan siapa?

Saya Aditya teh, gimana kabarnya?
Sudah tidak terlihat di mesjid

Oh, haha, saya sedang ada halangan pa, 
Kenapa bapa tau, saya sering ke mesjid?

Iya, saya selalu perhatikan, kebetulan sudah kenal dengan teteh, hehe... 

Padahal saya tidak tau bapa sedang ke mesjid itu, 
Iya, saya sembunyi sembunyi sambil ngobrol sama ustadz, btw sudah menikah teh?

Teg..teg..teg.. Drum..drum.. Kenapa dia tanya itu, ya terus kenapa dia WA aku kan dia sudah beristri. 

Emm... Saya belum menikah pa

Oh.. Alhamdulillah, selamat malam teh.



Dan itu adalah Whatsap pertama dan terakhirnya.


Bersambung 


















Komentar

Postingan Populer